KIAT DAN STRATEGI MENULIS CERITA FIKSI


RESUME                      :  KE-10
PERTEMUAN               :  KE-10 BKMN 28
HARI /TGL                    : SENIN ,30 JANUARI 2023
TEMA                            :  KIAT MENULIS CERITA FIKSI 
NARASUMBER             :  SUDOMO ,S.Pt
MODERATOR               :  Mr.BAMs
PENULIS RESUME      :  NURFATUH S.PD.SD

      Assallamualaikum warahmatullahi wabarakatuh ..Alhamdulillah masih diberikan rahmat sehat dan kesempatan sehingga kembali dapat mengikuti kegiatan pembelajaran kelas menulis nusantara angkatan 28 sayang sekali kalau terlewatkan meski harus selalu semangat dan komitmen untuk menulis apa yang sudah di simak dari materi yang di bawakan oleh Narasumber hebat bpk Sudomo S.pt.dengan Narasumber bpk Bambang Purwanto atau biasa di panggil Mr Brams. 

       Pernahkah kita mengingat kalimat seperti ini "Pada zaman dahulu", "Pada suatu hari". Yaa itulah kalimat awal dongeng yang mengantarkan imajinasi kita pada masa kecil melayang bebas. Menyusuri awan-awan putih, menari bersama pelangi, dan terbang diantara bintang gemintang. Setelah kita dewasa jarang sekali membaca cerita fiksi. Padahal cerita fiksi adalah awal pembentukan karakter, sarana rekreasi dan memperkuat intuisi. Ingin mengulang masa kecil bersama??? Yuk kita hadirkan kembali masa kecil dalam cerita fiksi. Siapkan imajinasi dan mari terbang bersama dalam cerita fiksi, malam ini di kelas KBMN 28.

Aku sangat terkesima dengan tuturan yang di cuapkan malam ini, baik oleh moderator maupun narasumbernya.Jemariku ingin menari secepat mungkin namun torehannya belum sampai menyentuh tuts keybord laptopku. Aku menoleh sambil membayangkan alur yang akan aku tulis.dalam hati semangatku membuncah !  

Perlahan suara-suara itu menghilang. Satu per satu meninggalkanku sendirian. Kali ini aku berkarib dengan suara kipas angin. Selain itu, deru pelan suara komputer menemani. Layar komputer terlihat terang. Di depannya, aku terpaku menatap sederet kata yang telah kurangkai. Pandanganku kosong. Jemariku masih terdiam di atas papan ketik. Deretan huruf tidak mampu menggoda anganku untuk kembali menarikan jemari. Aku memilih menjadi patung. 
Tidak seperti kebanyakan orang dalam menulis fiksi khususnya pemula, banyak mengalami hambatan. Tapi tidak dengan aku, karena memang aku belum pernah menulis fiksi apalagi non-fiksi......

Begitu sepenggal cerita seseorang nun jauh di sana...ingin rasanya aku menjadikan dia sebagai teman diskusikan, tapi apalah daya tangan tak sampai.....
Cerita fiksi saya tidak pernah membuat cerita fiksi karena ya tidak pernah mencobanya, andaikan dibiasakan atau dilatih membuat ya bisa jadi ada gambaran bahkan bisa jadi saya ahli dibidang ini. Kadang dalam penjelasan materi suka ada penjelasan yang diambil dari cerita fiksi itu. Ya suka juga baca bacaan fiksi buat hiburan

Sayup terdengar langkah kaki mendekat. Setelah itu suara pintu menggesek lantai terdengar didorong. Tak lama kemudian seraut wajah terlihat jelas di pandangan. Dia adalah Bu Ayu, rekan sejawat di sekolahku. Raut wajahnya terlihat berbeda dari biasanya. Kali ini wajahnya terlihat kusam. 
"Aku malas belajar menulis fiksi!
Konten ini telah tayang di Kompasiana.com dengan judul "Aku Malas Belajar Menulis Fiksi!", Klik untuk baca:
https://www.kompasiana.com/sudomo_s.pt.aku-malas-menulis-cerita-fiksi

       Pada kesempatan malam ini narasumber membuka dengan memberikan salam hangat    kepada peserta KBMN 28, beliau menyampaikan bahwa malam ini kita akan sama-sama belajar menulis dengan topik sesuai yang sudah disampaikan oleh Mr. Bams, yaitu Kiat Menulis Cerita Fiksi. Malam ini beliau akan berbagi dengan menggunakan alur MERDEKA, yaitu Mulai dari Diri, Eksplorasi Konsep, Ruang Kolaborasi, Demonstrasi Kontekstual,Elaborasi Pemahaman, dan Aksi Nyata.

1.    Mulai dari Diri.

Pada alur ini, beliau ingin bisa berbagi tentang pengalaman dengan peserta KBMN dalam menulis cerita fiksi. peserta bisa mengirimkan cerita singkat terkait pengalaman yang sudah dialaminya. Bisa pengalaman yang mengalami kendala memulai menulis cerita fiksi. Bisa juga tantangan yang dihadapi saat menulis cerita fiksi. Bisa juga mungkin pengalaman telah menerbitkan buku fiksi.

2.    Eksplorasi Konsep.

Pada alur ini, peserta dipersilakan mempelajari secara mandiri materi yang telah disiapkan dalam bentuk cerita pendek. Peserta juga bisa membaca dan membuat catatan/pertanyaan terkait materi yang ingin digali lebih dalam lagi. Beliau mempersilakan peserta untuk membaca di tautan ini  https://s.id/MateriSudomo

Garis besar materi dari cerpen tersebut adalah alasan mengapa harus menulis cerita fiksi, syarat bisa menulis cerita fiksi, bentuk-bentuk cerita fiksi, unsur-unsur pembangun cerita fiksi, dan tips menulis cerita fiksi.

Dari hasil Eksplorasi konsep ini mulai jelas alasan dan tujuan mengapa kita harus mulai menulis cerita fiksi diantarnya adalah:

Sebagai upaya menyembuhkan dan menyembunyikan diri

@  Sebagai jalan mengeksplorasi dan menentukan passion dalam menulis

@  Memudahkan guru dalam menulis atau membuat soal AKM aspek literasi

Adapun syarat dalam penulisan cerita fiksi adalah:

@  Komitmen dan niat yang kuat untuk menulis

@  Kemauan dan kemampuan dalam melakukan penelitian/riset

@  Membaca karya fiksi orang lain untuk memperoleh gambaran untuk teknik kepenulisan, gaya bahasa, dan menambah kosa kata

@  Menguasai KBBI dan PUEBI

@  Memahami dasar-dasar menulis fiksi

Bentuk-bentuk cerita fiksi dapat berupa : cerpen, novelet, novela, novel, fiksimini,flash fiction dan bisa juga p.entigraf

Ada hal-hal yang mungkin baru, utamanya bagi kami diantaranya adalah

Fiksimini, yaitu fiksi singkat yang hanya terdiri dari beberapa kata saja. Berikut adalah contoh fiksimini yang terkenal For sale: baby shoes, never worn. Ernest Hemingway. Jika diperhatikan, secuil kalimat itu memiliki maknanya luas dan dalam.

Flash fiction, yaitu cerita kilat dengan kekhususan jumlah kata. Biasanya mengandung plot twist. Selanjutnya adalah terkait unsur pembangun cerita fiksi yang perlu ditambahkan adalah premis.

Premis adalah ringkasan cerita dalam satu kalimat. Contoh premis: Seorang anak yang berjuang melawan penyihir jahat demi kedamaian dunia. Itulah premis dari novel Harry Potter. Kekuatan premis adalah mampu menggambarkan novel yang tebal hanya dalam satu kalimat saja. Premis mengandung unsur, yaitu tokoh, tantangan, tujuan tokoh, dan resolusi.

3.    Ruang Kolaborasi.

Pada alur ini narasumber memberikan beberapa kalimat, kemudian menulisnya menjadi satu paragraf dan ditulis dalam resum. Berikut kalimat yang diberikan narasumber untuk kemudian dilanjutkan menjadi satu paragraf perlahan suara-suara itu menghilang. Dalam gulita aku menggigil sendirian. Mendadak bulu kudukku meremang. Terdengar suara di kejauhan. Semakin lama kian mendekat ,aku semakin larut dalam desah kesedihan yang bergayut manja ,mataku serasa sangat perih tak terasa air mata sudah memenuhi wajah mungilnya yang putih bersih laksana bulan purnama.

4.    Demonstrasi Kontekstual.

Pada alur ini narasumber memberikan tugas menuliskan 5 tema yang paling di sukai dan paling kuasai.

5.    Elaborasi Pemahaman.

Pada alur ini dilakukan tanya jawab. Silakan para peserta mengirimkan pertanyaan terkait 

materi terutama menyangkut hal-hal yang ingin diperdalam lagi.


6.Koneksi Antar Materi 

Pada alur belajar ini, narasumber menuliskan kesimpulan dari materi belajar malam ini. Kesimpulan belajar malam ini, peserta dipersilahkan untuk menuliskan di resume yang akan dibuatnya.

7. Aksi Nyata.

Alur belajar ini, yaitu terkait dengan penerapan materi malam ini dalam bentuk tulisan, yaitu resume hasil belajar. Narasumber mempersilahkan peserta membuat resume hasil belajar malam ini di blog masing-masing. Bentuk resumenya bebas

Untuk materinya Mazmo yang lebih lengkapnya peserta bisa menonton di channelnya Mazmo Youtube   https://yputube.be/dXX9RWxT_u8


1. Kuncinya tambahkan bumbu berupa konflik, hambatan/tantangan yang dihadapi tokoh, ending yang menyentuh, dll;
2. Memberikan penjelasan selangkah demi selangkah terkait detail karakter, sifat, watak dengan metode show don't tell. Kemudian gambarkan tokoh melalui gaya bahasa, lingkungan tokoh, perilaku
3. Kunci menjaga netralitas penulis POV 1 adalah jangan baper. Tempatkan diri sebagai penulis, bukan tokoh.
 

Diakhir kegiatan ini narasumber menutup dengan memohon maaf untuk kesalahan dan kekurangan serta ucapan terima kasih untuk peran aktif peserta dalam berbagi.

Demikian resume pertemuan ke 10 ini semoga bermanfaat bagi saya untuk terus mengembangkan kemampuan menulis dikemudian hari, terima kasih kami sampaikan pada Mazmo semoga menjadi amal jariyah Mazmo nantinya, Amin

Salam dan Bahagia!



 





 

 

Komentar

  1. di silahkan ibu bpk dan sahabat semuanya mampir dan comen di blog saya yah..

    BalasHapus
  2. Terimakasih suportnya bu Ovi siap diberikan saran dan masukkan😊🙏

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

PRAKTIK MINDFULNESS DAN REFLEKSI

TRIK BRILIAN GALI POTENSI UKIR PRESTASI

FASILITASI KEBUTUHAN BELAJAR DAN BERBAGI PRAKTIK BAIK SATUAN PENDIDIKAN KEPALA SEKOLAH KE GURU