PROOFREADING SEBELUM PUBLIS TULISAN
JUM'AT : 3 FEBRUARI 2023
PERTEMUAN KE 12 BKMN PGRI-28
TEMA : FROOFREADING SEBELUM MENERBITKAN TULISAN
NARASUMBER : SUSANTO ,S.Pd
RESUME : KE- 12
PENULIS : NURFATUH S.PD.SD
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh ,,syukur Alhamdulillah malam ini saya merasa sehat dan bahagia yang mana diriku akan bersama semua peserta BM28 mengikuti presentasi Pak D Narsum malam ini melalui online jaringan watshapp yang sudah disepakati bersama.
Kelas belajar menulis Nusantara Angkatan 28, pada malam hari ini pertemuan yang ke-12 materi akan disampaikan oleh Bapak Susanto SPd dengan moderator Ibu Elwiyah SPd, MM. Tema pada malam hari ini adalah proofreading sebelum menerbitkan tulisan.
DI Awali pantun yang indah oleh bu Ewi
Bunga sekuntum Mekar berseri,
Disunting gadis dari Betawi,
Assalamu Alaikum pegiat literasi,
Salam jumpa dengan Bu Ewi
Sekedar berkenalan dengan narsum kita malam ini........
Untuk mengenal seseorang lebih jauh, bisa kita kenali lewat tulisannya..
Saya kirimkan salah satu tulisan di blog beliau.....tulisan yang renyah namun sarat makna.....
Pernahkah membaca sebuah karya tapi kita merasa ga okay. Bukan karena tulisannya yang tidak bagus. Tapi banyak tulisan yang typo, sebagian besar kurang huruf, tanda baca ga pas, apalagi huruf kapiTal not okay. Waah pasti penulisnya belum melakukan PROOFREADING. Apaan tuuh... Hemmm dari pada pinisirin lebih baik masuk kelas aja deh. Malam ini di KBMN 28...ssstttt jangan sampai terlambat yaaaaa...
.Siapkan segala amunisi dan benteng pertahanan yha ...agar tidak ketiduran sebelum resume kelar dan tidak kehabisan kuota atau jaringan.
Gunakan HP untuk menyimak materi dan laptop untuk membuat resume. ..itu cara cepat melaju dalam lintasan agar Tim F1 semakin terdepan Planet Bekasi adem .,..lepas gerimis tadi sore ..... Aman dan nyamankan lingkungan ...agar tak ada gangguan
Judul.materi malam ini adalah
"Proofreading sebelum Menerbitkan Tulisan
Sebelum menorehkan resume dan uji praktik dari pak D....mari kita berdoa sesuai keyakinan bapak dan ibu...semoga semua berjalan lancar.
Tepat pukul 19.00, Ibu Ewi (panggilan Ibu Elwiyah) menyapa peserta belajar menulis. Dalam pembukaannya alumni KBMN angkatan 20 ini memberikan quote buat peserta sebagai berikut:
Bagi pemikir, buah fikirnya hanya akan bersemayam dalam fikiran jika tak diucapkan dan ditulis
Bagi pembicara, pembicaraannya hanya akan menguap lewat suara bila tak dituliskan
Bagi penulis, tulisannya akan tersimpan dalam catatan jika tak dipublikasikan.
Bagi penulis media, tulisnnya akan tertimpa materi tulisan lain jika tak dibukukan
Maka, ucapkan dan tuliskan yang ada dalam fikiran.
Publikasikan dan bukukan apa yang sudah ditulis, agar banyak orang yang dapat membacanya.
Abadi dalam bentuk kumpulan buah fikiran yang tertulis dan tersusun rapi dalam sebuah buku.
Bagaimana caranya?
Sahabat pegiat literasi sekarang sudah berada di tempat yang tepat
Selanjutnya ibu Ewi mengajukan pertanyaan:
Pernah Membaca tulisan yang salah ejaan dan typo pengetikan ?
Bagaimana rasanya?
Jika kita di posisi penulisnya , apa yang harus dilakukan sebelum tulisan dipublish?
Inilah yang dikupas tuntas malam ini oleh Narasumber.
Sebelum kita menyimak paparan dari Bapak Susanto S.Pd, yang akrab dipanggil dengan Pak Dsus yabg merupakan Alumni KBMN Angkatan 15. Dari hasil keikutsertaan Beliau dalam kelas belajar melahirkan sebuah buku solo dengan judul "Berani Menulis dalam 20 hari".
Berikut kita tampilkan profil beliau:
https://blogsusanto.com/kalimatmu-kepanjangan/
Hasil paparan dari Pak D Sus bahwa setelah kita menulis, tahapan yang dilakukan adalah melakukan swasunting. Minimal ada 4 tahapan yang harus dilakukan seperti pada slide berikut:
Apabila sudah dilakukan swasunting itu baru dilanjutkan pada proses proofreading.
Apa, Mengapa, dan Bagaimana Proofreading? Berikut uraiannya yang diambil dari resume Ahmad Fatch Chanel
Proofreading adalah membaca ulang kembali untuk memeriksa sebuah penulisan untuk mengetahui apakah ada yang salah atau tidak sebelum tulisan itu di publikasikan/diterbitkan atau dibukukan. Proofreading sangat berguna untuk meminimalisir kesalahan pada saat kita menulis di suatu media yang akan kita publikasikan atau cetak dalam bentuk buku.
Tugas seorang proofreader bukan hanya membetulkan ejaan atau tanda baca. Seorang proofreader juga harus bisa memastikan bahwa tulisan yang sedang ia baca bisa diterima logika dan dipahami. untuk itu harus memperhatikan hal-hal sebagai berikut :
- Apakah sebuah kalimat efektif atau tidak?
- Susunannya sudah tepat atau belum?
- Substansi sebuah tulisan dapat dipahami oleh pembaca atau tidak?
Mengapa harus melakukan proofreading?
Karena untuk meminimalisir kesalahan dalam penulisan, untuk itu Proofreading merupakan tahapan penulisan yang sebaiknya tidak kita lewatkan. Terutama jika kita berniat untuk menerbitkan karya tulis kepada khalayak luas atau mempublikasikan, contohnya menulis di kompasiana.com atau di blog pribadi
Kapan kita melakukan proofreading?
Melakukan proofreading beberapa saat setelah selesai menulis. menurut Pak DSus "Jangan terburu-buru mengirimkan artikel. Kita endapkan terlebih dahulu beberapa saat (bisa menit bisa jam) untuk melihat kembali (review) tulisan adalah hal bijaksana yang harus dilakukan. Penggunaan bahasa baku dan tidak baku serta aturan teknis berkaitan dengan ejaan sesuai dengan EYD
Memeriksa tulisan dilakukan setelah tulisan selesai, BUKAN ketika kita sedang melakukan penulisan/tulisan masih jalan separuh atau baru dua paragraf, dan sebagainya. Bertindaklah sebagai seorang “calon pembaca”.
Pada saat presentasi dan paparannya Beliau memperlihatkan hasil proofreading yang telah Beliau lakukan sebagai berikut:
Adapun kegiatan selanjutnya adalah sesi tanya jawab dan diskusi daring ..semakin seru dan kreen materinya..istilah baru yang menjadi trend baru dunia kepenulisan saya pribadi .Alhamdulillah terimakasih banyak Pak D..
Salah satu pertanyaan yang saya simak dengan cermat adalah pertanyaan dari ibu Imro'atus Sholihah
P3
imro'atus Sholihah _ Jombang Jatim
Selama ini mungkin kita lebih akrab dengan kata editing?
Apa perbedaannya dengan Proofreading?
Kemudian lebih penting mana antara editing atau proofreading?
Setahu saya di sebuah buku yang dituliskan adalah editor bukan Proofreader
Berikutnya
Ada tulisan ilmiah dan non-ilmiah, ada fiksi dan non-fiksi
Bagaimana melakukan proofreading terhadap tulisan tersebut yang tentunya berbeda?
J3
Benar di buku yang ditulis adalah Editor, bukan proofreader. Tentu dengan alasan ya, Bu.
Saya kutip dari laman uptbahasa.untan.ac.id
Proofreading adalah proses peninjauan kembali sebuah teks
dilihat dari aspek kebahasaan dan penulisannya. Tujuannya adalah guna mengecek kembali bahwa teks atau esai yang akan
diserahkan sudah bebas dari kesalahan pengetikan (typo), kesalahan ejaan, kesalahan grammar, atau kesalaha-kesalahan
mendasar lainnya.
Editing, orangnya disebut editor, memeriksa lebih dari itu. Untuk penerbit Mayor, semoga saya tidak salah, Editor menyesuaikan dengan misi perusahaan penerbitan, standar tulisan. Proofreader melakukan uji baca pada tulisan.
Demikian Resume singkat saya semoga Ilmu yang ditransfer oleh Nara sumber Pak D ini berkah selalu adanya untuk pribadi saya dan guru guru saya di sekolah dan umumnya semua sahabatku..Aamiin !
#nfkobi_20223#
Ok..
BalasHapusLuar biasa
BalasHapus