Memenuhi Kebutuhan Belajar Murid Melalui Pembelajaran Berdiferensiasi

    DAY 24, CERIA DI FEBRUARI

    JUM'AT , 24 FEBRUARI 2023.

                          




                Oscarina Dewi Kusuma, M.Pd dan Siti Luthfah, M. Pd  adalah penulis Nasional Modul Pendididikan Guru Penggerak pada Program Guru Penggerak Kemendikbudristek .

 Penafian (Disclaimer): Buku ini merupakan modul pegangan untuk peserta
Program Pendidikan Guru Penggerak. Modul ini disusun dan ditelaah oleh berbagai
pihak di bawah koordinasi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Buku ini
merupakan “dokumen hidup” yang senantiasa diperbaiki, diperbarui, dan
dimutakhirkan sesuai dengan dinamika kebutuhan dan perubahan zaman. Masukan
dari berbagai kalangan diharapkan dapat meningkatkan kualitas modul ini.

Kita semua mempercayai bahwa anak lahir dengan keunikannya
masing-masing. Sebagai pendidik, kita memiliki kewajiban untuk memastikan
bahwa setiap anak mendapatkan kesempatan yang sama untuk belajar dengan cara
terbaik yang sesuai untuk mereka. Lewat praktek pembelajaran berdiferensiasi,
murid tidak hanya akan dapat memaksimalkan potensi mereka, tapi mereka juga
akan dapat belajar tentang berbagai nilai-nilai kehidupan yang penting. Nilai-nilai
tentang indahnya perbedaan, menghargai, makna baru dari kesuksesan, kekuatan
diri, kesempatan yang setara, kemerdekaan belajar, dan berbagai nilai penting
lainnya yang akan berkontribusi terhadap perkembangan diri mereka secara lebih
holistik/utuh. 

Capaian Khusus Modul 2.1.
Setelah menyelesaikan modul ini, peserta diharapkan dapat menjadi Guru
Penggerak yang mampu:

1. mendemonstrasikan pemahaman tentang apa yang dimaksud dengan
pembelajaran berdiferensiasi dan alasan mengapa pembelajaran berdiferensiasi
diperlukan;
2. melakukan pemetaan kebutuhan belajar murid yang berbeda;
3. menganalisis penerapan 3 strategi diferensiasi (yaitu: diferensiasi konten,
proses, dan produk);
4. mengimplementasikan Rencana Pembelajaran berdiferensiasi dalam konteks
pembelajaran di sekolah atau kelas mereka sendiri;
5. menunjukkan sikap kreatif, percaya diri, mau mencoba, dan berani mengambil
risiko dalam menerapkan berbagai ide strategi pembelajaran berdiferensiasi.
Isi Modul
1. Pengertian pembelajaran berdiferensiasi
2. Mengapa pembelajaran berdiferensiasi diperlukan, berikut teori yang
mendasari.
3. Bagaimana memetakan kebutuhan belajar murid yang berbeda.
4. Berbagai strategi pembelajaran berdiferensiasi.
5. Contoh - contoh praktek terbaik (
best practice pembelajaran berdiferensiasi )


Pengertian Pembelajaran Berdiferensiasi : 

Ingatlah satu persatu murid di kelas Anda. Bagaimanakah karakteristik setiap anak
di kelas Anda? Tahukah Anda apa kekuatan mereka? Bagaimana gaya belajar
mereka? Apa minat mereka? Siapakah yang memiliki keterampilan menghitung
paling baik di kelas Anda? Siapakah yang sebaliknya? Siapakah yang paling
menyukai kegiatan kelompok? Siapakah yang justru selalu menghindar saat bekerja
kelompok? Siapakah yang level membacanya paling tinggi? Siapakah murid yang
masih perlu dibantu untuk meningkatkan keterampilan memahami bacaan mereka?
Siapakah yang paling senang menulis? Siapakah yang lebih senang berbicara.

Setiap harinya, tanpa disadari, guru dihadapkan oleh keberagaman yang banyak
sekali bentuknya. Mereka secara terus menerus menghadapi tantangan yang
beragam dan kerap kali harus melakukan dan memutuskan banyak hal dalam satu
waktu. Keterampilan ini banyak yang tidak disadari oleh para guru, karena begitu
naturalnya hal ini terjadi di kelas dan betapa terbiasanya guru menghadapi . 

Jika kita mengacu ke kasus Ibu Nur diatas, maka keputusannya untuk memberikan
soal tambahan, dengan jenis soal yang tetap sama serta tingkat kesulitan yang juga
sama, kepada tiga murid yang selesai terlebih dahulu, belum dapat dikatakan
sebagai diferensiasi. Apalagi, tujuan diberikannya soal tadi adalah agar tiga murid
tersebut ada ‘pekerjaan’ sehingga tidak mengganggu murid yang lain. Pembelajaran
berdiferensiasi haruslah berakar pada pemenuhan kebutuhan belajar murid dan
bagaimana guru merespon kebutuhan belajar tersebut. Dengan demikian, Ibu Nur
perlu melakukan identifikasi kebutuhan belajar dengan lebih komprehensif, agar
dapat merespon dengan lebih tepat terhadap kebutuhan belajar murid-muridnya,
termasuk ketiga murid tersebut.


Pembelajaran yang baik Pembelajaran berdiferensiasi yang baik
murid akan melakukan aktivitas
atau membuat sesuatu:
dengan menggunakan
keterampilan penting dan
informasi penting;
untuk memahami ide / prinsip
penting atau menjawab
pertanyaan penting.
murid akan melakukan aktivitas atau membuat
sesuatu:
dalam berbagai moda dan pada berbagai tingkat
kerumitan, serta dalam berbagai rentang waktu;
dengan jumlah dukungan dari guru atau teman
sebaya yang bervariasi (
scaffolding);
menggunakan keterampilan penting dan informasi
penting;
untuk memahami ide / prinsip penting atau
menjawab pertanyaan penting.
Sumber: Tomlinson (2001)
Tugas:
                                       

Komentar

Postingan populer dari blog ini

PRAKTIK MINDFULNESS DAN REFLEKSI

TRIK BRILIAN GALI POTENSI UKIR PRESTASI

FASILITASI KEBUTUHAN BELAJAR DAN BERBAGI PRAKTIK BAIK SATUAN PENDIDIKAN KEPALA SEKOLAH KE GURU